BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Daftar pustaka mungkin
sudah pernah kita temukan ketika kita mulai belajar pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah. Sebagai pelajar, pembuatan daftar
pustaka biasanya diberikan oleh guru Bahasa Indonesia sebagai sebuah tugas atau
dalam sebuah ulangan. Dan pada tahap ini, mungkin kita tidak begitu tahu akan
pentingnya sebuah daftar pustaka. Baru ketika kita mendapat tugas untuk menulis
sebuah karya tulis kita akan sadar betapa pentingnya sebuah pengetahuan akan
daftar pustaka.
Dalam menyusun suatu karangan ilmiah, unsur yang tidak terlepas yaitu
sumber/ bahan karya ilmiah itu didapat. Berbagai banyak sumber dalam menyusun
karangan ilmiah, selalu ada unsur dalam karangan tersebut, salah satunya
dikutip, dan sumber yang didapatpunharus dicantumkan sumber menemukan data
dengan menggunakan daftar pustaka dan catatan kaki.
Ada cara dan susunan dalam membuat kutipan, daftar pustaka dan catatan kaki
yangharus diketahui dalam membuat karangan ilmiah. Dan unsur ini terkadang
disepelekan oleh sebagian orang dalam menyusun karangan ilmiah. Penulis pada
kesempatan kali ini akan menjelaskan tentang kutipan, daftar pustaka,dan
catatan kaki, dimana terdapat membuaat/ mengambil kutipan, daftar pustaka, dan
catatan kaki yang benar. Dimana pembahasan tersebut amatlah penting untuk
menunjang mata kuliah Bahasa Indonesia.
1.2 Tujuan
Makalah
Tujuan
makalah ini dibuat
untuk mengetahui susunan/cara dalam menggunakan kutipan, daftar
pustaka, dan catatan kaki yang benar, guna menunjang pembelajaran bagi
mahasiswa. Makalah ini selain sebagai tugas Bahasa Indonesia namun dapat berguna
untuk pembelajaran dan pengetahuan bagi mahasiswa tentang kutipan, daftar
pustaka, dan catatan kaki yang disertai dengan pengertian, jenis, susunan, dan contoh.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kutipan
2.1.1 Pengertian
Kutipan
Kutipan adalah pinjaman
sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang, baik
berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah,
koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal
media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya
sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak
atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan
pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi,
pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita
harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan
kebenaran kutipan tersebut.
2.1.2 Fungsi Kutipan
Fungsi
kutipan diantaranya :
1. Sebagai landasan teori.
2. Penguat pendapat penulis.
3. Penjelasan suatu uraian.
4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat
itu.
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi
uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan
bukti-bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau
pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua
cara yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada
catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan
adanya penjelasan yang akan mengganggu keruntutan uraian pada teks.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :
1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian
kutipan.
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4. Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5. Penulis mempertimbangkan jenis
kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.
2.1.3
Prinsip-Prinsip Mengutip
Dalam mengutip kita harus
menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan
kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran
kutipan tersebut. Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam mengutip,
yaitu :
1. Penulis
jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun menjadi suatu himpunan kutipan. Ingat mengutip hanya
menjadi bukti penunjang pendapat penulis.
2. Kutipan
dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga pembaca dapat mencocokkan
kutipan dengan sumber aslinya.
3. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak
merusak uraian sebenarnya.
4. Kutipan yang panjang
sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5. Menghilangkan
bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
Cara:
· Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu
alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi.
· Menghilangkan bagian kutipan yang
lebih dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi
sepanjang garis (dari magin kiri sampai ke margin kanan).
6. Pada kutipan
langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata penulis tidak menyetujui apa yang
dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia
dapat memberi tanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal
dari kata latin sicut yang berarti
“dengan demikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.
7. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik
kata-katanya maupun tekniknya. Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan
atau tambahan, maka kata-kata tambahan itu harus dicetak lain – tebal, miring,
atau renggang- dan diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak
lain itu adalah dari penulis, bukan teks asli.
Contohnya :
·
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip
tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh
memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
· ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya,
pinjaman, penulis] uang.’
· ‘Tugas bank antara lain memberi
pinjam [Sic!] uang.’ [Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.
2.1.4 Jenis
Kutipan dan Cara Mengutip
2.1.4.1 Jenis Jenis Kutipan
1. Kutipan
langsung
Adalah
pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atau persis kata demi kata,
kalimat demi kalimat dari sumber teks asli. Cara penulisannya sebagai
berikut :
Ø Kutipan yang
panjangnya kurang dari 4 baris :
a. Diketik seperti
ketikan teks.
b. Diawali dan
diakhiri dengan tanda petik (“ “).
c. Jarak antar
baris kutipan dua spasi.
d. Sesudah
kutipan selesai, langsung ditulis di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis
sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga
pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil (Penulis,
Tahun:Halaman).
Ø Kutipan yang
terdiri dari 4 baris atau lebih :
a. Jarak antar
baris kutipan satu spasi.
b. Dimulai 5-7
ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip.
Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan
lagi 5-7 ketukan.
c. Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.
d. Sumber
rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
e. Apabila
pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat, pada
bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.
f. Di belakang
kutipan diberi sumber kutipan.
g. Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
h. Bila
pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang dihilangkan
tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.
i.
Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau
menggarisbawahi bagian yang dianggap penting, pengutip harus memberikan
keterangan. Keterangan tersebut berada diantara
tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip.
j.
Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan
dalam kutipan, dapat dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!) langsung
setelah kesalahan tersebut.
Kutipan langsung
ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai data. Titik-titik
sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah kalimat, titik-titik sebanyak
tiga menandai penghilangan kata, dan (sic!) menandai adanya kesalahan dalam
kalimat.
Contoh kutipan langsung :
Anderson and
Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut:
“Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”. Dalam
pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar
atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.
2. Kutipan
tidak langsung
Penulis melakukan parafrase atau menggunakan
kalimat-kalimat yang disusunnya sendiri (hanya mengambil pokok pikiran/inti
sari dari sumber yang dikutip) untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang
disusun oleh pengutip menjadi ikhtisar atau intisari berdasarkan apa
yang dikutipnya. Adapun cara peraturan dalam pembuatannya adalah sebagai
berikut:
a. Kalimat-kalimat
yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana
teks biasa.
b. Semua
kutipan harus dirujuk.
c. Kutipan di
integrasikan dengan teks.
d. Kutipan
tidak diapit tanda kutip.
e. Sumber
rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan.
f. Apabila
ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka
masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda kurung.
g. Apabila
ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan
nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri
dengan tahun terbitan.
Contoh kutipan tidak langsung:
Anderson and
Clancy (1991:12) Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa
biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu
keuntungan atau “Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a
benefit”.
2.1.4.2 Cara Mengutip
1. Kutipan pada catatan kaki, kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat,
meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti
dalam teks asli.
2. Kutipan atas ucapan lisan, harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau
sekretarisnya (bila
pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung
atau tidak langsung.
3. Kutipan dalam kutipan, kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat kutipan.
Dapat dilakukan dengan dua cara:
· Bila kutipan asli tidak memakai
tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tunggal atau
tanda kutip ganda.
· Bila kutipan
asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip
ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan
memakai tanda kutip tunggal.
4. Kutipan langsung pada materi, kutipan langsung dimulai dengan
materi kutipan hingga penghentian terdekat (dapat berupa koma, titik koma, atau
titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang berbicara.
Contoh:
“Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil
dari kosa kata bahasa Sansekerta.”
Contoh-contoh kutipan :
Isu
Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K berpengaruh besar
terhadap peningkatan penjualan komputer. Di Indonesia, sejak kwartal pertama
tahun 1999, penjualan komputer mengalamai peningkatan hingga 50-200%. Menurut
Ir. Budi Prasetyo, M.Com dari perusahaan distributor komputer merek Dell,
penjualan Personal Computer (PC) Wearnes meningkat sebesar 55% dibandingkan
angka penjualan tahun sebelumnya (Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999: 40). [1]
Peningkatan
yang sama juga dialami oleh perusahaan komputer Compaq, yaitu berkisar 50-57%
pada akhir bulan Maret 1999 sebagaimana diutarakan oleh Direktur PT Compaq
Computer Indonesia, B.T. Lim,
“peningkatan
penjualan komputer Compaq sebesar 200% selama tiga bulan pertama tahun 1999
disebabkan oleh kegiatan komputerisasi untuk menghadapi Y2K dan segmen bisnis
layanan” (Atmadi dan Purwito 1999:12) [2]
2.1.5
Fungsi Catatan
Perut
Catatan
perut dalam teks memiliki fungsi sebagai :
1. Menunjukkan sumber kutipan.
2. Catatan penjelas.
3. Gabungan antara penunjukan sumber dan catatan penjelas
yang kadang diberi komentar oleh penulis.
Contoh catatan perut dalam teks yang memuat tiga fungsi di atas :
Dari hasil
penelitian yang banyak dilakukan belakangan ini berkaitan dengan kemunculan
teknologi VoIP, Bill Machrone menyatakan “. . . fitur VoIP akan membuat John
Dvorak sangat tertarik: nomor telepon yang akan selalu mengikuti, selama saya
tersambung dengan internet.” (Machrone, 2005: 53)
Untuk
penulisan sumber kutipan nomor urut persamaan atau rumus matematika, reaksi
kimia, dan lain-lainnya ditulis dengan angka latin di dalam tanda kurung [..]
dan ditempatkan didekat batas tepi kanan. Penomoran persamaan angka
depan sesuai nomor bab, kemudian diberi titik dan dilanjutkan dengan
nomor berupa angka latin. Contoh: [3]
Unsur-unsur
catatan perut :
Gaya dan urutan dalam menuliskan unsur-unsur dalam
catatan kaki ada bermacam-macam. Akan tetapi yang akan digunakan di sini dan
tidak menyimpang dari pedoman penulisan yang disusun oleh Jurusan Teknik
Informatika UKDW serta telah luas penggunaannya yang terdiri atas :
· Nama belakang pengarang.
· Tahun penerbitan
· Nomer halaman.
2.1.6 Catatan
Akhir (Endnote)
Selain menggunakan Catatan Perut, dalam penulisan karya ilmiah juga dikenal
pemakaian Endnote (catatan akhir), yakni keterangan-keterangan atas
artikel ilmiah yang diletakkan pada bagian akhir dari artikel. Endnote
juga merupakan cara untuk memberi penjelasan dari sebuah kutipan
yang berbentuk langsung maupun tidak langsung yang diletakkan dalam artikel
ilmiah. Selain itu ia juga berfungsi sebagai penjelasan dari hal-hal penting
dan berkaitan erat dalam artikel, namun apabila diletakkan dalam teks akan mengganggu
struktur paragaf/alinea yang ada.
Dari petikan artikel di atas, kata atau kalimat yang diberi tanda superscript
akan dibuatkan penjelasannya dengan mengunakan Endnote, tata cara
penulisannya adalah sebagai berikut:
· Kutipan atau
penjelasan yang berasal dari seorang pengarang, dalam Endnote yang dituliskan
cukup: Nama Pengarang, Tahun, dan Halaman yang dipakai rujukan.
· Endnote ditulis dalam 1 spasi dan diletakkan
pada akhir dari karya ilmiah sebelum Daftar Pustaka.
Dengan penulisan catatan perut seperti contoh-contoh di atas, maka pada
halaman setelah bab uraian harus diletakkan endnote yakni halaman yang
menyebutkan sumber acuan seperti contoh di bawah ini
Catatan :
[1] “Y2K dan Bisnis Komputer”
dalam Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999, hlm. 4.
[2] Atmadi,
Della Tri dan Yulianti Purwito (1999). Tantangan Bisnis Komputer di Abad
XXI. Jakarta : Cipta Kreasi Andalan.
[3] Lightmore,
A.H (1998), Concepts of Calculus Vol. 1. New York : Jack and Witts, hlm.
14.
2.2
Daftar Pustaka
2.2.1
Pengertian
Daftar Pustaka
Definisi daftar pustaka atau
bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang
mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang
ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan
abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang
disusun berderet dari atas ke bawah. Menurut Gorys Keraf (1997 :213) yang
dimaksud dengan daftar kepustakaan atau bibliografi adalah sebuah daftar
yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan
lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang tengah digarap.
Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca
dapat melihat kembali pada sumber aslinya. Daftar pustaka disusun menurut
urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar pustaka ditulis dalam spasi
tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak satu setengah
spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam.
2.2.2
Fungsi
Daftar Pustaka
Daftar pustaka memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
a.
Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam
karangan itu bukan hasil pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang
lain yang penulis.
b.
Untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau
karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang
terhadap sumber aslinya.
c.
Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap
penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut
menyumbang peraran dalam penulisan karya tulis yang kita tulis.
d.
Menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai
seorang penulis karya tulis) terhadap tulisan yang
kita buat.
e.
Untuk melihat kebenaran bahan yang dikutip.
Tentu saja penyusunan sebuah daftar
pustaka harus mengedepankan asas kemudahan. Oleh karena itu, diterbitkanlah
sebuah format atau cara penulisan daftar
pustaka.
2.2.3
Unsur–Unsur
Daftar Pustaka
Unsur-unsur daftar pustaka agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan daftar
pustaka, tiap penulis harus mengetahui pokok-pokok mana yang harus dicatat.
Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah bibliografi
adalah:
1. Nama penulis atau nama pengarang,
yang dikutip secara lengkap.
·
Apabila nama
penulis terdiri lebih dari satu kata, maka nama yang paling belakang diletakkan
di depan.
Misal
: nama penulis Sultan Takdir Alisyahbana maka di tulis dalam daftar pustaka :
Alisyahbana, Sultan Takdir. 1957. Sejarah
Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka
Rakyat.
·
Apabila
penulisnya ada 2 penulis, maka yang dibalik cukup nama penulis yang pertama
saja.
Misal
: nama penulis Madyo Ekosusilo dan Bambang Triyanto maka di tulis dalam daftar
pustaka :
Ekosusilo, Madyo dan Bambang
Triyanto. 1995. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Dahara
Prize.
· Apabila penulisnya lebih dari 2
penulis, maka yang ditulis cukup nama penulis yang pertama saja dan diberi
singkatan dkk. (dan kawan-kawan) atau et.al.
Misal
:
Ghiselli
E. et al 1981. Measurement Theory for The Behavioral Sciences.
San Francisco: WH. Freeman and Company
·
Apabila
dalam sebuah daftar pustaka terdapat dua atau lebih buku yang ditulis oleh penulis
yang sama, maka pengurutannya berdasarkan tahun terbitnya, dan nama penulis
cukup ditulis sekali dan selanjutnya digantikan dengan garis.
· Pemisahan antara nama belakang dan
nama depan menggunakan tanda koma (,).
· Setelah unsur nama penulis diakhiri tanda titik (.).
2. Judul buku,
termasuk judul tambahannya.
· Semua huruf pertama dari tiap kata
ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata tugas.
· Jika daftar pustaka diketik dengan
komputer, maka judul ditulis dengan huruf miring. Jika ditulis tangan, maka
diberi garis bawah.
· Pemisahan
antara judul buku dengan tahun terbit menggunakan tanda titik.
3. Data
publikasi seperti tahun terbit, tempat terbit, nama penerbit, cetakkan
ke-berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
a. Tahun terbit
· Apabila ada
2 buku atau lebih yang ditulis oleh penulis yang sama, maka yang
dituliskan
lebih dulu adalah yang tahun terbitnya paling dulu.
· Apabila buku tersebut tidak
diketahui tahun terbitnya, maka cukup ditulis dengan (tanpa tahun).
b. Tempat terbit
· Cukup
menyebutkan kota lokasi penerbit buku.
· Pemisahan antara unsur tempat terbit
dengan nama penerbit menggunaka titik dua (:).
c. Nama penerbit
· Cukup menuliskan nama perusahaan penerbitnya.
· Setelah unsur nama penerbit diakhiri
tanda titik(.).
4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang
bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun.
Berikut ini contoh pembuatan tahun
dalam daftar pustaka
Informasi dari sebuah buku :
Tahun Penerbitan : 1988
Judul Buku : Pembinaan Kemampuan
Menulis Bahasa Indonesia
Penulis : Sabarti Akhadiah
Kota diterbitkan : Jakarta
Penerbit : PT. Gelora Aksara Permata
Maka dalam daftar pustaka kita
tuliskan seperti di bawah ini :
Akhadiah, Sabarti. 1988. Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gelora Aksara Permata.
2.2.4
Sumber
Informasi
Dalam penulisan daftar pustaka pasti penulis mendapatkan sumber informasi
yang dapat dijadikan sebagai penulisannya, sumber informasi tersebut biasanya
:
· Sumber informasi yang ditulis adalah sumber yang
relevan yang dibaca, diacu dalam penelitian/laporan.
· Tidak semua
sumber informasi mempunyai dasar ilmiah yang dapat diandalkan dan dipercaya.
· Sebaiknya sumber informasi yang dipakai adalah sumber
primer, bukan sekunder.
· Jika sumber primer tidak berhasil didapatkan, sumber sekunder
dapat digunakan. Penulisannya sbb : Menurut penulis1 1990 dalam penulis2 1995,
pernyataan.
· Usahakan selalu menggunakan sumber yang terbaru.
2.2.5
Penyusunan
Daftar Pustaka
Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya pada naskah mengikuti salah
satu dari tiga sistem berikut :
a. Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar
pustaka disusun secara abjad berdasarkan nama akhir penulis dan tidak dinomori.
Penunjukan pada naskah dengan nama akhir penulis diikuti tahun penerbitan.
Contohnya : Sistem Harvard (author-date
style)
Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute
respiratory distress syndrome.New England J Med 337(6): 435-439.
Buller H, Hoggart K. 1994b. The social integration of
British home owners intorench rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.
Dower M. 1977. Planning aspects of second homes. di dalam
Coppock JT (ed.), Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr.
Hlm 210–237.
Grinspoon L, Bakalar JB. 1993. Marijuana: the
Forbidden Medicine. London: Yale Univ Press.
Palmer FR. 1986. Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Press.
b. Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System).
Pada sistem ini cara penunjukannya dalam naskah adalah dengan memberikan nomor
sesuai dengan nomor pada daftar pustaka yang disusun sesuai abjad.
c. Sistem Nomor (Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi
nomor berurutan dan susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum
pada naskah dan tidak menurut abjad.
Contohnya : Sistem Vancouver (author-number style)
(1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute
respiratory distress syndrome due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the
Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993.
(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural
Neurology and Neuropsychology. Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
(4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in
Endodontics. J Endod 1994; 20: 355-6.
(5) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman
ECI. 1986. Ludah dan kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono
dan Sutatmi Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pr; 1992. hlm 1-42.
(6) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan
serta cara curing terhadap sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi
tiruan. Disertasi. Surabaya: Pascasarjana Universitas Airlangga; 1995. hlm
8-21.
Penyusunan bibliografi juga harus memperhatikan syarat-syarat sebagai
berikut :
a. Nama
pengarang diurutkan menurut alfabet, nama yang dipakai dalam urutan itu adalah
nama keluarga.
b. Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel
yang dimasukkan dalam urutan alfabet.
c. Jika untuk seorang pengarang
terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka untuk referensi yang kedua dan
seterusnya , nama pengarang tidak perlu diikutsertakan, tetapi
diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketukan.
d. Jarak antara baris dengan baris
untuk satu referensi adalah satu spasi. Tetapi jarak antara pokok dengan pokok
lain adalah dua spasi.
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua
dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4
ketikan. (Gorys Keraf, 1997 : 222).
2.2.6
Teknik
Penulisan
Ada beberapa cara atau teknik penulisan daftar pustaka, sebagai berikut :
a. Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook (1)
· Penulis
perorangan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak miring
atau garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang
dibaca.
· Kumpulan karangan beberapa penulis
dengan editor : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul karangan .
Bab diikuti kata “dalam” atau “in”, judul buku (cetak miring atau garisbawahi),
nama editor, edisi, nama penerbit, tempat penerbit (kota).
b. Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook (2)
· Buku yang
ditulis/dibuat oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul buku (cetak miring
atau garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman
yang dibaca.
· Buku
terjemahan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak miring
atau garisbawahi), penerjemah, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman
yang dibaca.
c. Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan
Disertasi/Tesis (1)
· Artikel yang
disusun oleh penulis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul
artikel, nama majalah/jurnal (cetak miring atau garisbawahi), volume majalah/jurnal
diikuti tanda “:”, halaman yang dibaca.
· Artikel yang disusun oleh lembaga :
nama lembaga, tahun terbit, judul artikel, nama majalah/jurnal (cetak miring
atau garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang
dibaca.
d. Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal
dan Disertasi/Tesis (2)
· Kelompok
makalah yang dipresentasikan dalam seminar/konferensi/simposium : nama penulis
(disusun balik), tahun penyajian, judul makalah, nama forum penyajian (cetak
miring atau garisbawahi), kota, bulan dan tanggal penyajian.
· Kelompok
disertasi/tesis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul
disertasi/thesis (ceta miring atau garisbawahi), tempat penerbitan (kota), universitas,
kata “disertasi” atau “tesis”.
e. Cara
Penulisan Daftar Pustaka dari Internet
· Kelompok
makalah/informasi dari Internet (apabila ada nama penulis) : nama penulis
(disusun balik), tahun penyajian, judul makalah/informasi, alamat Internet.
· Kelompok
makalah/informasi dari Internet (apabila tidak ada nama penulis) : nama lembaga
yang menulis, tahun penyajian, judul makalah/informasi, alamat Internet.
2.2.7
Penulisan
Pustaka Dibedakan Menurut Sumbernya
Menurut sumbernya penulisan pustaka dibedakan dalam beberapa jenis, berikut
merupakan macam-macam pustaka, cara penulisannya beserta contohnya :
a. Pustaka dalam bentuk buku dan buku
terjemahan
·
Buku
Penulis.
Tahun. Judul buku (harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada).
Nama penerbit. Kota penerbit.
·
Buku terjemahan
Penulis asli. Tahun buku terjemahan.
Judul buku terjemahan (harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika
ada), (diterjemahkan oleh : nama penerjemah). Nama penerbit terjemahan. Kota
penerbit terjemahan.
·
Artikel dalam buku
Penulis artikel. Tahun. Judul
artikel (harus ditulis miring). Nama editor. Judul buku (harus ditulis miring).
Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Nama penerbit. Kota penerbit.
b. Pustaka dalam bentuk artikel dalam
majalah ilmiah
Penulis. (Tahun, bulan tanggal). Judul artikel. Nama
Majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan resminya), Volume, Jumlah
halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal akses]
Contoh :
Goodstein, C. (1991, September).
Healers from the deep. American Health [CD ROOM], 60-64.
Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/Article 08A [13 Juni1995]
c. Pustaka dalam bentuk artikel dalam
seminar ilmiah
·
Artikel dalam prosiding seminar
Penulis. Tahun. Judul artikel. Judul
prosiding Seminar (harus ditulis miring). Kota seminar.
·
Artikel lepas tidak dimuat dalam prosiding seminar
Penulis. Tahun. Judul artikel. Judul
prosiding Seminar (harus ditulis miring). Kota seminar. Tanggal seminar.
d. Pustaka dalam bentuk
skripsi/tesis/disertasi
Penulis. Tahun. Judul skripsi. Skripsi/Tesis/Disertasi
(harus ditulis miring). Nama fakultas/program pasca sarjana. Universitas. Kota
e. Pustaka dalam bentuk laporan
penelitian
Peneliti. Tahun. Judul laporan penelitian. Nama
laporan penelitian (harus ditulis miring).Nama proyek penelitian. Nama
institusi. Kota.
f. Pustaka dalam bentuk artikel dalam
surat kabar
Penulis. (Tahun, bulan tanggal). Judul artikel. Nama
surat kabar (harus ditulis miring). halaman. Tersedia: alamat di internet
[tanggal akses]
Contohnya :
Cipto, B. (2000, April 27). Akibat
Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat
[online], halaman 8. Tersedia: http://www.pikiran-rakyat.com [9 Maret
2000]
g. Pustaka dalam bentuk dokumen paten
Penemu. Tahun. Judul paten (harus ditulis miring).
Paten negara. Nomor.
h. Pustaka dalam bentuk jurnal
Penulis. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis media],
Volume (terbitan), halaman. Tersedia: alamat di internet. [tanggal di akses]
Contohnya :
Supriadi, D. (1999). Restructuring
the Schoolbook Provision System in Indonesia: Some Recent Initiatives. Dalam Education
Policy Analysis Archives [Online], vol 7 (7), 12 halam. tersedia: http:
//epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html [17 maret 2000]
i. Pustaka dalam bentuk artikel dalam internet
Penulis. (Tahun), Judul. (edisi), [jenis media],
Tersedia: alamat di Internet [tanggal di akses] (tidak
diperkenankan melakukan sitasi artikel dari internet yang tidak ada nama
penulisnya).
Contoh :
Thomson, A. (1998). The Adult and
the Curriculum. [Online]. Tersedia: http://www.ed.uiuc.ed/EPS/PESYearbook/1998/thomson.html
[30 Maret 2000]
·
Artikel majalah ilmiah versi cetakan
Penulis. Tahun. Judul artikel. Nama
majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan resminya). Nomor. Volume.
Halaman
·
Artikel majalah ilmiah versi online
Penulis. Tahun. Judul artikel. Nama
majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan resminya). Nomor. Volume.
Halaman. Alamat website.
·
Artikel dari email
Pengirim (alamat e-mail pengirim).
(Tahun, bulan tanggal). Judul pesan (harus ditulis miring). E-mail kepada
penerima [alamat e-mail penerima].
Contohnya :
Musthafa, Bachrudin (musthafa@indo.net.id). (2000, April 25). Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi Supriadi
[supriadi@indo.net.id].
·
Artikel umum
Penulis.
Tahun. Judul artikel. Alamat website (harus ditulis miring). Diakses tanggal
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun
pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam
buku, kamus, ensiklopedia, artikel, laporan, majalah, koran, surat kabar atau
bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika
seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan
argumentasi dalam sebuah karangan.
Kutipan terdiri dari:
- Kutipan langsung
- Kutipan tidak langsung
Catatan kaki yaitu sumber atau istilah yang harus dijelaskan.
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul
buku-buku, artikel-artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah
karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para
pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
- Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
- Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
- Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
- Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.
- Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber ditulis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
3.2 Saran
Perlu diperhatikan bahwasanya
dalam pembuatan Daftar Pustaka Ada 7 (Tujuh) hal, diantaranya :
- Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
- Nama penulis diurut menurut abjad.
- Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis mencantumkan gelar.
- Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.
- Masing-masing sumber bacaan diketik dengan jarak baris satu spasi.
- Jarak masing-masing sumber bacaan dua spasi.
- Baris pertama diketik dari garis tepi (margin) tanpa indensi dan untuk baris-baris berikutnya digunakan indensi empat/tujuh ketukan.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmadi, Heru. (2008). Penulisan Referensi/Daftar Pustaka Pada
Thesis atau Laporan Ilmiah Lainnya. [online]. Tersedia: http://muhammadheru.blogspot.com
[diakses tanggal 9 April 2013].
Hartati,
Dwi. ___. Menulis Daftar Pustaka. [online]. Tersedia: http://oke.or.id. [diakses tanggal 8 April 2013].
Winarko,
E. ____. Penulisan Sitasi pada Karya
Ilmiah. [online]. Tersedia: http://ewinarko.staff.ugm.ac.id/metopen/modul6-daftarpustaka.pdf [diakses tanggal 9 April 2013].
Wikipedia Foundation. 2008. System
Penulisan Refrensi Harvard. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/system_penulisan_refrensi_Harvard [diakses tanggal 9
April 2013].
http://abahcheppy.files.wordpress.com/2008/10/teknik-penulisan-referensi.pdf
[diakses tanggal 9 April 2013].
http://www.docstoc.com/docs/8388058/membuat-kutipan-dari-sebuah-tulisan
[diakses tanggal 9 April 2013].